Jumat, 06 Mei 2011

Gmail Motion - senam saat ngirim email

Mengenakan kaus biru berlogo Google, Paul McDonald memperkenalkan produk baru perusahaannya. Produk ini digadang-gadang mampu mempermudah umat manusia untuk berkirim dan membaca e-mail. Produk baru ini merupakan revolusi besar dalam berkirim surat di dunia maya. Kita akan semakin terbebas dari keyboard dan mouse. Google menamakannya Gmail Motion.
Gmail Motion merupakan layanan surat elektronik yang memungkinkan kita membuka, menulis, membalas, dan mengirim surat elektronik hanya dengan bahasa tubuh (body language). Cukup menggerak-gerakkan tubuh dengan gerakan tertentu, maka e-mail Anda telah dikirim.
Dibantu seorang stafnya, McDonald, Product Manager Google, memaparkan cara ber-e-mailmenggunakan bahasa tubuh. Staf berkemeja putih itu lantas menggerakkan tangannya menyerupai orang tengah membuka amplop. Dalam sekejap, e-mail terbuka dan siap untuk dibaca.
Kalau ingin membalas surat, cukup sejajarkan jari jempol kanan dengan telinga lalu arahkan jempol ke belakang. Nah, jika ingin reply all, ulangi gerakan serupa untuk reply, tetapi kali ini dengan menggunakan dua jari jempol. Mudah bukan?
Gerakan yang agak sukar saat surat hendak dikirim. Gerakan yang akan dibaca oleh komputer yaitu tangan diusap di lidah, seperti orang mengelem amplop. Lalu diikuti dengan gerakan setengah duduk yang disertai kedua tangan dijulurkan ke depan, seperti memberi perintah untuk maju.
Tak hanya itu, Gmail Motion juga mampu menerjemahkan gerakan tubuh tertentu untuk menulis pesan. Ini yang agak susah. Google memang hendak memudahkan kita tanpa disibukkan dengantuts-tuts di papan ketik dan mouse. Aplikasi ini mampu menerjemahkan isi pikiran user menjadi teks dalam e-mail. Sangat mudah bukan?
Usai menyimak presentasi McDonald–yang diperkuat dengan komentar dua pakar–saya yang terkesima dengan produk baru ini langsung menekan tombol "Try Gmail Motion". Saya tak mau hanya mendengarkan kecanggihan Gmail Motion dari orang lain. Saya ingin merasakan sendiri pengalaman yang asyik ini.
Jika Anda ingin mencoba aplikasi teranyar dari Google ini, silakan berkunjung kehttp://gmail.com/motion. Jangan lupa sediakan perangkat komputer/laptop/tablet yang terhubung dengan kamera (webcam). Saya yakin, Anda akan mengalami pengalaman unik seperti yang saya rasakan tadi. Selamat mencoba!!!




sumber : kompas.com

Matahari, Riwayatmu Nanti...

Lidah api matahari yang direkam satelit Solar Dynamics Observatory (SDO) dibandingkan ukuran Bumi.

Sejak lahir 4,6 miliar tahun lalu, hingga kini 37 persen hidrogen yang menjadi bahan bakar utama Matahari telah terbakar menjadi helium. Diperkirakan 5 miliar tahun lagi, Matahari akan berevolusi menjadi bintang raksasa merah yang radiusnya bisa mencapai 1.000 kali radius Matahari saat ini.

Matahari terbentuk dari gumpalan awan raksasa berisi gas dan partikel atomik yang sangat renggang dengan suhu 3 derajat kelvin (K) atau minus 270 derajat celsius. Awan ini terentang sejauh 480 triliun kilometer (50 tahun cahaya). Sebagai perbandingan, jarak Bumi dan Matahari hanya 8 menit cahaya.

Saat bagian tertentu awan raksasa tersebut terganggu keseimbangannya, bagian itu akan mengalami pemampatan hingga akhirnya runtuh dan membentuk globul (gumpalan awan padat). Pemampatan itu diikuti dengan peningkatan temperatur inti globul yang memungkinkan globul memancarkan radiasi.

Pancaran radiasi ini membuat proses pemampatan materi melambat hingga proses keruntuhan gravitasi dapat dilawan. Globul pun menjadi stabil. Saat inilah jabang bayi Matahari (protosun) terbentuk.

Pada waktu itu, temperatur Matahari sudah mencapai 150.000 K dan memancarkan cahaya merah dari energi gravitasi globul, bukan reaksi nuklir pada intinya. Radiusnya baru sekitar separuh radius Matahari saat ini.

Ketika temperatur inti bayi Matahari mencapai 10 juta K, pembakaran hidrogen menjadi helium pun berlangsung. ”Saat hidrogen mulai terbakar inilah menjadi tanda lahirnya Matahari,” kata dosen evolusi bintang Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung, Hakim L Malasan.

Inti Matahari

Inti Matahari hanya berukuran 10 persen dari bola Matahari keseluruhan. Temperaturnya kini mencapai 15 juta K. Temperatur inti jauh berbeda dengan temperatur permukaan Matahari yang hanya berkisar 5.500 K-6.000 K.

Pada 5 miliar tahun ke depan, hidrogen di inti Matahari diperkirakan akan habis terbakar menjadi helium. Namun, inti Matahari belum memiliki suhu memadai untuk membakar helium yang membutuhkan suhu 100 juta K.

Tidak adanya energi yang menopang inti membuat inti Matahari menyusut. Namun, penyusutan ini akan meningkatkan suhu inti Matahari. Akibatnya, hidrogen yang ada di selimut inti (lapisan luar) Matahari akan terbakar. Pembakaran hidrogen di selimut inti akan membuat lapisan luar Matahari mengembang hingga radiusnya mencapai 10-100 kali radius semula.

Pada fase ini, Hakim melanjutkan, Matahari berevolusi menjadi bintang raksasa merah. Pengembangan itu berdampak pada turunnya suhu permukaan Matahari yang ditunjukkan dengan warna bintang yang berubah dari kuning keputihan menjadi merah.

Menelan planet sekitar

Mengembangnya Matahari akan menelan Planet Merkurius yang berjarak 58 juta kilometer. Meskipun suhunya turun menjadi 3.500 K, suhu itu masih cukup signifikan untuk memicu kenaikan suhu drastis di Venus dan Bumi.

Pembakaran hidrogen menjadi helium di selimut Matahari akan membuat suhu selimut makin meningkat. Kondisi ini membuat Matahari semakin mengembang hingga radiusnya mencapai 1.000 kali radius semula Matahari.

Pada pengembangan kedua menjadi bintang raksasa merah yang lebih besar ini, Bumi akan tertelan Matahari. Namun, pada saat itu terjadi, sebagian besar isi Bumi sudah akan menguap terlebih dulu.

Selama pengembangan itu, inti Matahari terus menyusut hingga suhunya mencapai 100 juta K. Pada temperatur itu, helium akan terbakar menjadi karbon dan oksigen.

Namun, suhu yang sangat tinggi itu tidak mudah terlepas ke selimut Matahari. Akibatnya, inti menjadi tidak stabil dan dalam waktu singkat menjadi super panas hingga mendorong selimut Matahari makin jauh dengan cepat. Proses dorongan ini berlangsung berulang-ulang hingga bagian luar Matahari seolah-olah menjadi berlapis-lapis.

Pada tahap ini, Matahari mulai memasuki fase sekarat. Karbon di inti Matahari tidak mungkin terbakar karena bintang seukuran Matahari tidak akan mampu menghasilkan panas yang mampu membakar karbon. Namun, suhu ini masih mampu mendorong lepasnya bagian luar Matahari yang terdiri atas hidrogen dan helium dari intinya.

Matahari akan terus mengembang hingga setengah massanya hilang ke angkasa. Pada saat ini, Matahari mati karena bentuknya telah menjadi planetary nebula, berupa gumpalan partikel bintang yang melingkupi inti Matahari yang masih menyala.

Inti Matahari yang tersisa akan terus mengecil dan menjadi bintang katai putih. Ukuran bintang ini hanya seukuran Bumi dan suhunya cukup dingin.

Tahap akhir evolusi Matahari akan menjadikan bintang katai putih memudar warnanya secara perlahan-lahan hingga menjadi bintang katai hitam.

Baik planetary nebula maupun bintang katai hitam ini akan menjadi bagian materi antarbintang yang akan menjadi bahan baku pembentukan bintang baru lain.

Proses hidup Matahari ini menunjukkan fase kehidupan bintang dan manusia sama: lahir, hidup dan tumbuh menjadi tua, hingga akhirnya mati. Semua tak ada yang abadi. (PHYSICS.UC.EDU/NEUTRINO.AQUAPHOENIX.COM/NASA.GOV/ASTRONOMY-EDUCATION.COM)

sumber : kompas.com

Selasa, 03 Mei 2011

Foto Osama yang Tewas adalah Rekayasa



Wajah Osama bin Laden yang tewas berlumuran darah tersiar luas di internet dan dipublikasikan oleh Agence France-Presse. Televisi Pakistan menyebutkan, foto tersebut belum dikonfirmasi secara resmi kebenarannya.


Agence France-Presse (AFP) menyebutkan, kombinasi gambar jelas menunjukkan bahwa jenggot dan bagian bawah gambar paling mungkin merupakan kloning dan ditempelkan pada gambar tubuh yang bukan milik Bin Laden. Kesimpulan sementara, kemungkinan besar foto Bin Laden yang tewas (kiri) adalah palsu. Bandingkan dengan foto Bin Laden (kanan) semasa hidup yang bagian jenggot dan bibirnya sangat mirip.

Bin Laden tewas dalam operasi intelijen di pinggiran kota Abbottabad, 50 km (30 mil) barat laut ibu kota Pakistan, Islamabad, Senin (2/5/2011). Kematian Bin Laden resmi diumumkan Presiden AS Barack Obama dalam sebuah pidato yang dilukiskan dramatis.

Terkait operasi militer yang menewaskan Bin Laden itu, sumber militer AS mengungkapkan, Bin Laden terkejut oleh serangan tim kecil Navy SEAL yang mendarat di halaman kompleks tempat ia bersembunyi. Dikatakan, Bin Laden sempat ditawarkan untuk menyerah, tetapi ia menolak dan kemudian terjadi baku tembak. Tiga pendukung Bin Laden, termasuk putranya sendiri, ikut tewas bersama seorang wanita yang mencoba bertindak sebagai perisai manusia dalam baku tembak tersebut.

Warga bersukacita

Warga AS tumpah ruah ke jalan dan bersukacita atas kematian Bin Laden. Ribuan orang berkumpul di depan Gedung Putih di Washington DC dan di Times Square. Bendera AS berkibar di tengah yel-yel kemenangan dan lagu kebangsaan.

Warga AS juga berkerumun dan bersorak-sorai di Ground Zero, lokasi menara kembar World Trade Center pernah berdiri. Seorang mantan petugas pemadam kebakaran New York, yang terpaksa pensiun karena menderita penyakit paru-paru akibat paparan debu di Ground Zero saat serangan yang meruntuhkan menara kembar itu terjadi, mengatakan, dia hadir di Ground Zero agar 343 petugas pemadam kebakaran yang meninggal dalam serangan itu tahu bahwa "mereka tidak mati sia-sia".

"Ini sebuah perang dan saya merasa kami menang," katanya. "Saya ke sini untuk memberi tahu mereka bahwa keadilan telah ditegakkan."

Namun, kematian Bin Laden akan menempatkan Timur Tengah dalam siaga tinggi atas kemungkinan serangan balasan. AS pun telah mengeluarkan peringatan perjalanan global bagi warganya agar berhati-hati dan waspada.

sumber : kompas.com